Kamis, 18 Juni 2015

Somewhere Over the Rainbow

Halo semua! Selamat menunaikan ibadah puasa 1436 H (bagi yang menunaikan).



Huwaaa semakin tua, semakin gak kerasa ya momen-momen Ramadhannya. Dulu jaman-jaman SD/SMP kayanya momen puasa nih bener-bener momen yang palinggg ditunggu, paling beda deh. Mulai dari suasana di jalan, di TV, sampe dirumah pun beda. Bedanya itu jadi banyak warna ijoo, banyak ketupat, banyak iklan-iklan sirop rese di TV. Pokoknya semua sangat terasa deh, euforia mau masuk Ramadhannya. Lah skarang? Boroboro deh ah. Bahkan sehari sebelum puasa aja masih hectic kesana kesini ngurusin hal (yg gak seharusnya) mesti diurusin. Jalanan pun seolah mengikuti tren kesibukan, sekarang umbul-umbul atau hiasan-hiasan menyambut puasa jadi makin minim, makin gak kerasa deh puasanya:( huhu

Ohya, haiii long time no see (lagii) :3
Entah kenapa blog ini jadi makin berdebu. Udah gak pernah di share untuk dibaca di halayak umum, bahkan gue pun jarang buka blog sendiri. Wkwk. Tapi ya gimana ya, mungkin karna sudah terlanjur nyaman, mau menghilang berapa tahunan pun kalo emang butuh dia (blog) pasti bakal balik lagi balik lagi. Wkwk. #jahat. #datangpasbutuhdoang. #ewmaks.

Sudah keliatan kan dari post-post sebelumnya (kalo pada baca sih, kayanya jg gak sih, kan yang baca gue doang. Wkwk) gue akan ngepost apabila ada something yang wow banget yang harus ditumpahkan. Apakah gerangan? Nanti ya kita liat apaan:3 hihihi 


Sebelum masuk ke inti cerita, gue mau cerita sedikit nih tentang kehidupan perkuliahan gue. Gue yang terkenal di SMA (hmm sebenernya gak terkenal sih, ya seenggaknya dikalangan temen-temen gue lah) sebagai yang ter-mager, ter-gabut, ter-gak ngapa ngapain deh, tiba-tiba di dunia perkuliahan… tetep gabut. Huf.

Wkwk gak deng, saya ikut kepanitiaan sana sini dan gue jadi… divisi gabut. Gak deng. Semester awal gue udah ikut sekitar 2-3 kepanitiaan. Lumayan itu dalam kurun waktu 1 semester gue diperbudak untuk menjadi staff di kepanitiaan itu:( maklumlah ya maba, ya staff. Tapi kayanya diperbudak bahasanya kasar banget ye wkwk. Gak kok gak diperbudak, Cuma jadi suruh-suruhan aja. Tapi asyik koks. Asyik ku harus mendanus ini itu dan menombok pake uang jajanku yang tipis. Asyik syekalee.

Dan sekarang dengan super duper WOWnya, seorang putirani menjadi seorang PROJECT OFFICER disalah satu proker kolaborasi HM (Himpunan Mahasiswa). *tepuk tangan*

Mau jadi apaaa acaranya. Wkwkwk.

Semoga berhasil lah ya:( runningnya sekitar oktober-november. Ku berjanji dengan sangat akan menceritakan hasil dari proker tersebut di blog ini. Doakan saja ku tidak anemia.

Sudah ya sekilas itu sajah laporan saya dipembukaan yea. Sekarang masuk ke topik yang biasa jadi topik utama di blog ini. Yaituuu *jengjengjeng* tentang love story~ ihiy~~

Capek juga sih nulis tentang begituan mulu, tapi ya mau gimana itu doang yang membekas dan rasa-rasanya perlu untuk diluapkan gitu dah. Postingan sebelumnya gue membahas tentang someone yang pergi dan someone yang datang. Dan sekarang gue akan membahas someone yang pergi dan someone yang datang (lagi). Intinya ya gitu sih, love story saya hanya tentang orang pergi dan datang dan pergi dan datang sesuka hati mereka. Huf. Miris.

Yang mau gue bahas sekarang adalah adanya orang yang uhm katanya sih udah memperjuangkan gue dari awal dan akhirnya memilih untuk pergi diakhir. Ku tak memahami jalan pikirannya. Dimana definisi dari berjuangnya itu kalo pada akhirnya memilih untuk melepaskan dengan semudah itu. Ya memang di dalam hubungan ini sangat-sangat up and down, a.k.a gue banyak buat masalah. Wkwkwk.

Tapi dari semua masalah yang terparah sekalipun dia berhasil untuk stay dan meyakinkan gue kalau dia memang layak untuk gue. Dan hal tersebut berhasil. Sangat berhasil. Ku mulai sangat percaya ke dia, no one else. Bahkan someone yang ternyamanpun berhasil dia gusur untuk digantikan oleh dia. Sukses banget lah istilahnya. Tapi ya begitu, keputusannya sangat besar yaitu memutuskan untuk leave me forever. Ihiy~

Secuek-cueknya dirikuh, sejahat-jahatnya dirikuh, disaat akuh sudah berniat untuk serius dan komit kuh akan perjuangkan ituh. Tapih apah dayah yahh. Dirinya memang sudah tak lagi berminat untuk melanjutkannyah dengan dirikuh. Diah sudah terlaluh lelah dengankuh. Sudah terlambat untuk dirikuh. Wkwk.

Honestly, gue merasa sangat down ketika he decided to broke up, karena at the time gue merasa kita lagi gada masalah yang WOW banget gitu. Jadi kurang lebih selama 2 hari ku jadi uring-uringan gajelas, karena indak tau duduk permasalahannya. Dan di hari ketiga ku magsa dirinya untuk berbicara by phone. Disitu sudah sangat jelaslah, kalo inti nya adalah dia merasa dirinya berubah dikarenakan lelah menghadapi dirikuh yang kiranya sulit untuk menerima dia:/ kurang lebih seperti itu, dan membuat rasa dia kian hari kian pudar dan akhirnya menjadi hambar.

Beberapa kali gue coba untuk kembali merangkul (ya karna gue merasa pacaran bukanlah sesuatu yang main-main, dan gue juga udah sangat serius), namun rasanya sudah tidak bisa. Yasudah. Setelah itu ku lega, karena jadi tau masalahnya apa. Setelah itu hingga saat ini, ku sudah happy happy lagi yeayy~ wkwkwk.

Seriously, don’t know why. Hari pertama dan kedua rasanya kaya terpukul abiz *hyperbola*, tapi sekarang gue udah biasa aja. Terlampau biasa bahkan. Gue sadar kok. Emang segala sesuatu itu memiliki batasan, hanya Tuhanlah yang tidak memiliki batasan tersebut, manusia merupakan mahluk dengan segala keterbatasannya. Mungkin bukan keterbatasan kali ya, tapi manusia memiliki kapasitas-kapasitas tertentu dalam menjalani hidup ini. #ea

Untuk galau-galauan untuk berharap dia balik ke gue sih rasanya udah hampir mendekekati 100% gue gak akan seperti itu. Bukan karena gue secepat itu moveon, tapi karna temuan lapangan yang kiranya ngebuat gue menjadi seperti itu.

Tapi gue mencoba menjadi apa adanya aja yah. Bukan sesuatu yang perlu gue masalahin lagi, karna memang sudah jadi keputusannya sendiri untuk seperti itu. gue menghargai setiap usaha yang ada, dan sangat bersyukur lagi-lagi membawa pengalaman dan pelajaran baru yang bisa dijadiin patokan untuk masa-masa selanjutnya. Menjadi lebih selektif, melihat track record, dan tidak terburu-buru dalam menerima cinta adalah pelajaran yang sangat berharga yang gue petik dalam kisah kali ini. #DUILEEEHHH wkwkwkwk.

Ps: terimakasih untuk anda-anda semua (biar sekalian wkwk) yang pernah mampir di dalam kehidupan saya. Sangat indah, menarik, lucu, dan seru bisa bareng-bareng melakukan apapun sama kalian. Dari hal konyol, hal bijak, hal memalukan, hal menyedihkan, hal-hal lainnya deh. Gue gak pernah menyesal pernah ada di kehidupan kalian, atau kalian ada di kehidupan gue. Karena kalian selalu memberikan gue sejuta pelajaran, bahkan lebih. Bukan, ini bukan basabasi atau gombal tapi ini the true feeling that I really want to thankful to u all. Thank you very much. And sorry for all of my mistakes even u all cant imagine it (the mistake)before can happen to u. thank you, and sorry.

Dan tetap pada prinsip gue pegang eraaateraaat sampai kapanpun jika “semua akan indah pada waktunya”. Gak perlu memaksakan sesuatu atau keadaan jika memang hal tersebut tidak memungkinkan. Jalanin aja semua, let it flow. Tinggal gimana Tuhan nanti menghendaki yang mana-mananya.


Last, I’M FREE AND I’M HAPPY TO BE SINGLE! HAHAHAHA



Cupscups muah.
-sekian postingan kali ini, maap lagi-lagi gaje! Hihihihi:*