Rabu, 25 Januari 2012

Dear kakak..



Dear kakak yang baik..
Selamat pagi/siang/sore/malam kakak.
Kenapa  aku nulis semua keterangan waktunya?
Karena aku nggak tau kapan kakak akan baca tulisan ini.
Tapi, sangat tidak mungkin kakak akan membacanya.
Lalu kenapa aku menulisnya?
Karena hanya lewat tulisan ini aku bisamenyampaikan perasaan ku, apa yang telah tertahan dari diriku selama ini.


Dear kakak..
Aku hanya ingin meminta maaf.
Tidak sepantasnya orang sebaik kakak disakiti oleh perempuan seperti aku ini.
Sudah sepantasnya aku merasa bersalah, dan harus segera meminta maaf.
Namun apa daya, hanya lewat tulisan ini aku bisa berkata.
Tak sanggup bisa harus secara langsung bertemu, berbicara, dan bertatap muka.
Terlalu besar salah yang aku perbuat sehingga berkata maaf pun aku tak mampu.

Kakak yang baik..
Aku melihat kembali ke masa lalu, dimana kita tidak seperti sekarang ini.
Sangat ingin mengulang waktu, walau hanya untuk sekedar merubah sikap.
Begitu sakit aku rasa, bila aku berada di posisi kakak.
Sangat sangat terluka bila aku menjadi kakak.
Aku pun ingin menampar diriku sendiri setelah sekian lama baru tersadar akan perbuatanku.
Aku sangat sangat malu pada diriku sendiri kak.
Aku tau, sulit untuk menghapus luka lama.
Yang ada bisa semakin terasa dan menjadi luka baru.
Aku tidak mengerti akan pikiran ku saat itu.
Mengapa aku jadi seorang yang tak berhati? 
Aku benci akan diriku saat ini.
Benci karena baru tersadar setelah setahun lebih lamanya aku membiarkan luka tanpa obat sedikit pun.
Aku memang bukan seorang dokter yang bisa menyembuhkan sakit, namun seharusnya aku bisa membuatnya tidak begitu terasa.
Aku salah.
Aku sangat salah.
Aku ingin meminta maaf.
Maaf kan aku kakak.
Maaf yang sebesar besarnya.
Aku tau lancang untuk meminta maaf setelah selama ini.
Sudah terlalu basi untuk di bahas.
Tapi... Ini lah aku.. 
Yang baru tersadar dari tidur panjang.

Maafkan aku kakak.
Secuil harapan, kakak dapat membaca tulisan ini.
Walau sangat tidak mungkin bila itu terjadi.

Terimakasih kakak.
Untuk masa lalu.
Untuk pelajaran aku dimasa sekarang.
Untuk semua yang telah kakak berikan kepada aku.
Aku berjanji tidak akan mengulang kedua kalinya menyakiti seseorang.
Menyakiti seseorang seperti aku menyakiti kakak.
Aku menyesal akan itu.
Kakak baik.. Aku sangat berterimakasih, atas sikap dewasamu menghadapi aku yang tidak lebih dewasa dari adik ku yang masih kecil.

Kakak..
Aku melihatmu sekarang..
Dari layar kaca..
Melihat mu tersenyum membuat hatiku hangat.
Memberikan sedikit tenang dihatiku.

Kakak..
Sekali lagi..
Terimakasih aku ucapkan padamu..
Dan.. Maaf kan aku yang dulu pernah menyakitimu..


(for: ex)