Dear
kakak yang baik..
Selamat pagi/siang/sore/malam kakak.
Kenapa aku nulis semua keterangan
waktunya?
Karena aku nggak tau kapan kakak akan
baca tulisan ini.
Tapi, sangat tidak mungkin kakak akan
membacanya.
Lalu kenapa aku menulisnya?
Karena hanya lewat tulisan ini aku
bisamenyampaikan perasaan ku, apa yang telah tertahan dari diriku selama ini.
Dear
kakak..
Aku hanya ingin meminta maaf.
Tidak sepantasnya orang sebaik kakak
disakiti oleh perempuan seperti aku ini.
Sudah sepantasnya aku merasa bersalah,
dan harus segera meminta maaf.
Namun apa daya, hanya lewat tulisan ini
aku bisa berkata.
Tak sanggup bisa harus secara langsung
bertemu, berbicara, dan bertatap muka.
Terlalu besar salah yang aku perbuat
sehingga berkata maaf pun aku tak mampu.
Kakak
yang baik..
Aku
melihat kembali ke masa lalu, dimana kita tidak seperti sekarang ini.
Sangat ingin mengulang waktu, walau
hanya untuk sekedar merubah sikap.
Begitu sakit aku rasa, bila aku berada
di posisi kakak.
Sangat sangat terluka bila aku menjadi
kakak.
Aku pun ingin menampar diriku sendiri
setelah sekian lama baru tersadar akan perbuatanku.
Aku sangat sangat malu pada diriku
sendiri kak.
Aku tau, sulit untuk menghapus luka
lama.
Yang ada bisa semakin terasa dan
menjadi luka baru.
Aku tidak mengerti akan pikiran ku saat
itu.
Mengapa aku jadi seorang yang tak
berhati?
Aku benci akan diriku saat ini.
Benci karena baru tersadar setelah
setahun lebih lamanya aku membiarkan luka tanpa obat sedikit pun.
Aku memang bukan seorang dokter yang
bisa menyembuhkan sakit, namun seharusnya aku bisa membuatnya tidak begitu
terasa.
Aku salah.
Aku sangat salah.
Aku ingin meminta maaf.
Maaf kan aku kakak.
Maaf yang sebesar besarnya.
Aku tau lancang untuk meminta maaf
setelah selama ini.
Sudah terlalu basi untuk di bahas.
Tapi... Ini lah aku..
Yang baru tersadar dari tidur panjang.
Maafkan
aku kakak.
Secuil harapan, kakak dapat membaca
tulisan ini.
Walau sangat tidak mungkin bila itu
terjadi.
Terimakasih kakak.
Untuk masa lalu.
Untuk pelajaran aku dimasa sekarang.
Untuk semua yang telah kakak berikan
kepada aku.
Aku berjanji tidak akan mengulang kedua
kalinya menyakiti seseorang.
Menyakiti seseorang seperti aku
menyakiti kakak.
Aku menyesal akan itu.
Kakak baik.. Aku sangat berterimakasih, atas sikap dewasamu
menghadapi aku yang tidak lebih dewasa dari adik ku yang masih kecil.
Kakak..
Aku melihatmu sekarang..
Dari layar kaca..
Melihat mu tersenyum membuat hatiku
hangat.
Memberikan sedikit tenang dihatiku.
Kakak..
Sekali lagi..
Terimakasih aku ucapkan padamu..
Dan.. Maaf kan aku yang dulu pernah
menyakitimu..
(for: ex)